♥ Please PLAY this song, soundtrack kesukaanku dan Ibu♥
Ibu adalah segalanya. Mungkin ini alasan klasik yang sering kalian dengar. Ya itu bagi kalian yang masih memiliki Ibu. Lain cerita dengan Aku. Aku mau berbagi pengalaman aja, buat siapapun yang "masih" menyia-nyiakan orangtua kalian khususnya Ibu, sahabat, pacar, keluarga, siapapun yang kalian sayangi, rangkulah mereka... hargai keberadaan mereka... bahagiakanlah mereka.... sebelum mereka hanya mampu melihat kalian bahagia dari kejauhaan, sebelum kalian hanya mampu memeluk mereka dalam doa.
Nggak tau semalam ada angin
apa, yang jelas gak ada firasat apapun, semuanya masih normal seperti biasa,
ada yang sedikit beda dari Ibu, malam terakhir itu nggak biasanya Ibu ngajak
aku curhat, kesibukan aku dan Ibu selama ini yang ngebuat kita jarang punya quality time kayak gini. Ibu nanya
apa saja rutinitas aku di sekolah, nanya gimana kabar aku sama temen-temen dekat
ku, disaat itu juga aku nangis, aku capek, lelah sama rutinitasku. Waktu itu aku lagi banyak masalah, lagi penat-penatnya sama sekolah, tugas, aku nangis dan merebahkan diri di pangkuan Ibu. Rasanya obat penat yang paling ampuh adalah pelukan hangat ibu, alarm yang paling merdu adalah panggilan dari Ibu, Dengan
bijaknya Ibu memberi petuah "Masalah dalam hidup itu harus dihadapi, jangan menghindar, kalau nggak ada masalah tandanya bukan orang hidup.." nasihat itu yang sampai saat ini masih aku simpan rapih di
buku harianku. Mungkin itu kenangan terakhir bersama ibu.
Aku ingat itu, ya otak aku terus kebayang gimana reka kejadian kecelakaan waktu itu, tepatnya hari kamis, november 2012, memang ga bisa diprediksi karena memang keadaan Ibu waktu itu baik-baik aja, Aku ga meyaksikan hembusan nafas terakhir Ibu
ga perlu panjang lebar cerita karena udah cukup cape, pusing, sesak harus nahan air mata yang pasti ga ketahan dibendung.yang aku rasain sekarang....
ga ada lagi panggilan sayang
ga ada lagi perhatian Ibu
ga ada lagi suara khas ibu yang setiap hari jadi alarm aku buat bangun tidur, makan, mandi, solat
ga ada lagi masakan ibu yang khas di lidah aku
ga ada lagi foto-foto bareng ibu
ga ada lagi ngomel-ngomel kalau aku males-malesan
ga ada lagi suapan obat waktu aku sakit
ga ada lagi tangan lembut yang aku cium tiap aku berangkat sekolah
dan sekarang....
keadaan rumah yang sepi, dingin
yang ada cuma kasur dengan bedcover dingin yang sekarang udah ga ada lagi sosok cantik yang berbaring disana
yang aku liat cuma lemari yang masih terisi sama baju-baju kesayangan Ibu
yang aku liat cuma tas-tas yang tiap hari penuh sama tugas Ibu
yang aku cium wangi khas parfum ibu yang sekarang udah pudar baunya
yang ada cuma foto-foto ibu yang aku tata serapih mungkin
nasihat-nasihat Ibu yang selalu aku ingat bahkan aku tempel di tembok kamar aku yang gelap
sms-sms ibu yang sampai saat ini masih ada walau hanya sebagian
dan yang tersisa hanya gundukan tanah dengan taburan bunga dan nisan dengan lengkap nama Ibu
Aku selalu mikir...
Aku mau peluk Ibu waktu aku lulus SMA nanti
Aku mau peluk Ibu waktu aku wisuda nanti
Aku mau Ibu ketemu saman calon suami aku nanti
Aku juga mau Ibu jadi pendamping aku waktu nikah nanti
Awalnya susah percaya setengah mati buat percaya Ibu pergi secepat itu, sampai saat inipun terkadang aku masih suka mikir ini mimpi, tapi aku cari, dan Ibu memang ga ada
Sekarang Aku benar-benar kangen Ibu
Menyesal bukan karena menyesal kenapa Ibu harus pergi, tapi nyesal kenapa aku belum sempet bikin Ibu bahagia
Aku yakin ini semua pasti yang terbaik, Allah memanggil Ibu secepat ini karena aku yakin Allah tau Ibu terlalu cape ngurus semua-muanya di dunia ini
Aku memang jarang dirumah, aku terlalu sibuk dengan teman dan organisasi, mungkin itu yang bikin aku kelihatan cuek sama Ibu
Tapi sejujurnya aku ga pernah acuh sama Ibu
Aku tau cuma raga Ibu yang pergi, tapi jiwa Ibu ada disini, selalu disini di hati aku
Kalau aku sukses nanti semua karena Ibu dan untuk Ibu :)
Dulu aku cuek sama ibu, aku lebih mentingin kumpul bareng temen-temen dan organisasi. Kesibukanku bikin aku jarang banget ngobrol sama ibu. Apalagi sampai curhat, dalam kamus KBBI versi aku, curhat sama ibu apalagi masalah pacar itu "gengsi" banget. Aku ini malasnya setengah mati, kadang jam 8 siang aku baru bangun sementara ibu sibuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti ngepel, nyapu, masak(dirumah aku emang nggak pake pembantu) tapi ibu nggak pernah berani ganggu tidur aku, dipikir-pikir aku kurang ajar banget. Ibu ikhlas ngelakuin itu semua. Kalau Aku pengen apa-apa mesti deh diturutin, kalau nggak aku ngambek, Aku masih ingat waktu itu aku minta uang jajan untuk acara perpisahan bareng temen-temen dan itu butuh dana cukup besar tapi waktu itu Ibu lagi nggak punya uang lebih, saat itu aku masih labil, semua temen-temenku ikut masa aku sendiri yang nggak? Apalagi itu acara sekali seumur hidup bareng teman-teman..Aku nggak bisa nutupin rasa kecewa, lalu aku masuk kamar dan membanting pintu..aku nggak mikir betapa sedihnya Ibu waktu itu..ngerasa nggak bisa memenuhi kebutuhan anaknya dan akhirnya Ibu bela-belain minjem ke sodara.. Walau ibu orangnya sabar, ibu itu kayak anak kecil, nggak mau kalah kalau aku ngejawab omelannya, kalau belum ada yang ngalah terus aja kita debat..tapi kok aku kangen omelan itu, sekarang rumah rasanya sepi...dingin...
Kemana ya Ibu? Ibu...apa Aku masih bisa merayu Ibu untuk minta dibelikan sesuatu? "Aku kangen omelan Ibu.." "Aku kangen perintah Ibu yang sering aku cuekin" Ibuu jika aku bisa mengulang waktu, aku rela bangun pagi untuk bantuin Ibu mencuci, memasak. Aku rela belajar sampai larut malam tanpa Ibu harus capek-capek nyuruh aku belajar. Aku rela ibu omelin kalau aku pulang telat. Aku ga akan ngejawab setiap Ibu marahin aku. Ibuuuu aku ingin memelukmu, kamu dimana?disurgakah?atau masih memerhatikan aku disetiap sudut ruangan? Buat kalian yang masih bisa memeluk Ibu kalian, cepat peluk Ibu sekarang, buang semua rasa malu dan gengsi untuk bermanja-majaan dengan Ibu.. Tuhan tidak akan pernah memberikan bocoran kapan kematian datang. Ayoo peluk ibu kalian, sebenci-bencinya ibu kepada kalian, sebawel-bawelnya Ibu kalian,sekesel-keselnya kalian kepada Ibu, kalian akan merasa pincang jika ibu sudah tidak ada...dan ibu pasti akan memelukmu kembali. Bahagiakanlah kedua orangtua kalian, karena kita nggak pernah tau apakah satu detik kedepan masih bisa memeluk ibu atau bisa memeluk ayah? "Kita akan menyadari betapa berharganya seseorang, ketika kita kehilangannya"
2 komentar:
Asiik dah temen gua lagi seneng blogging :D
Eh a epi sering-sering mampir yah ke blog gue buat cari referensi make up buat mangkal malem hehehe :D
Posting Komentar